Senin, 27 Juni 2011

Mengungkap 10 Hal Tentang Saya

Tulisan ini saya dedikasikan untuk mbak rifka yang sudah berbaik hati memasang nama saya di salah satu postingnya. Hehe.. Sebenarnya saya nggak terlalu suka nulis tentang diri saya sendiri. Tapi kali ini saya memberanikan diri untuk menulis itu. Siapa tau kelak akan menjadi sebuah memorabilia kalo saya udah terkenal. Hahaha.. #ngarepbinngayal

Ok, kita mulai, berikut 10 hal tentang saya. #ehem

1. Saya suka musik. Nggak spesifik jenis musik apa, mulai dangdut (yg ngepop n gak norak tentu saja), keroncong (uuhh romantis bgt musik yg satu ini), klasik yg bikin saya langsung tidur, pop, alternative, hingga rock, hip hop n dance yg bikin goyang. Tariikk maang!! Aseeekkk..

2. Karena suka musik, waktu sekolah ortu pernah ngelesin main organ (itu tuh, alat musik yg ada di gereja, biasa buat ngiringin paduan suara, catet, bukan organ tunggal ya!! Itu mah beda). Tapi saya lebih suka belajar piano. Sekarang? Jangan ditanya! Kalo disuruh maen pasti kagok, coz nggak pernah latihan lagi.

3. I am addicted to noodle. Yes, any kind of noodles! Bihun, kwetiau, mie ayam, mie pangsit, cwimie, song mie, indomie, dan pop mie adalah sedikit dari varian mie yg saya suka. Coba tanya gaphe yang setia menemani saya ke makassar, saya selalu bawa mie instan. Selain emang doyan, lumayan juga buat ngirit ongkos makan.

4. Hewan yang paling menakutkan buat saya adalah serangga dan keluarganya. Terutama kecoak. Hiiyyy!! Geli aja si. Cuma bayangin aja bikin bergidik. Apalagi kalo sampai menjumpainya melenggang di depan saya. Bisa teriak histeris!! #lebay

5. Kota yang paling adem, paling ngangenin versi saya adalah kota Malang. Selain karena kota ini adalah kota kelahiran saya, kota ini menyimpan banyak memori, pahit dan manis. Hmm..

6. Buku favorit saya semasa SMA adalah novelnya Agatha Christie. Saya paling suka Hercule Poirot, tokoh detektif Belgia yang jenius. Semua buku Agatha Christie koleksi perpustakaan sekolah udah saya baca. Ini membuat saya terkenal di kalangan petugas perpus. Sampai2 suatu ketika petugasnya nyindir saya, katanya, "Mas, emang novelnya Agatha Christie keluar di ujian ya? Rajin banget belajarnya." Saya cuma cengengesan. Hehe..

7. Saya paling nggak bisa baca buku di dalam mobil yang lagi jalan. Dijamin itu akan sukses membuat saya pusing.

8. Kalo disuruh milih makan kerupuk yang renyah dan garing atau kerupuk yang melempem, dengan senang hati saya akan memilih kerupuk yang melempem. Bahkan kalo makan makanan berkuah yang disajikan dengan kerupuk, saya akan refleks mencelupkan kerupuk tersebut ke dalam kuahnya sampai melempem, baru dimakan. Entahlah, ada sensasi tersendiri dari kerupuk yang melempem.

9. Saya suka ngambil sandal dari hotel. Dimanapun saya menginap, kalo disediakan sandal hotel, pasti akan raib saya bawa pulang. Alhasil saya pernah punya satu kresek besar koleksi sandal2 tersebut. Akhirnya saya bagi2in aja. Baik kan ya? #ngeles

10. Tokoh kartun yang paling saya sukai adalah doraemon dan spongebob. Seandainya saya punya kantong ajaib, betapa indah dunia! Dan seandainya saya selalu bersemangat dan ceria seperti
spongebob, semua akan menjadi lebih mudah dijalani. #seriusnihyee

Itulah sekilas 10 hal tentang saya. Semoga dengan membacanya, anda akan selalu teringat pada saya. Seperti pepatah, tak kenal maka tak sayang, setelah sayang, jangan dilupakan. Maka dari itu, sayangilah saya. Lho?? Maksudnya?? hehe.. #garing

posted from Bloggeroid

Sabtu, 18 Juni 2011

Dramatisasi Televisi

Tadi sore saya sempat melihat tayangan Masterchef Indonesia, yang merupakan adopsi acara dengan judul sama dari Aussie. Tanpa bermaksud menjelekkan, acara ini sebenarnya sangat menarik, mengispirasi, dan mengedukasi.

Menarik karena seru sekali melihat beberapa orang dengan latar belakang yang sama sekali berbeda, dari pengusaha, manajer, sampe office boy, mereka dengan serunya bertanding memasak. Menginspirasi, karena membuat orang pengen bisa masak ato at least pengen nyobain makanan yang mereka masak. Mengedukasi karena membuka pemikiran bahwa makanan itu bisa sangat bercita rasa seni.

Tapi sayangnya, acara itu terlalu dibumbui drama berlebihan, saling suka dan tidak suka dengan sesama kandidat yang dihiperbola sedemikian rupa, jadi serasa nonton sinetron, sampe juri yang kadang terlalu lebay memberikan kritik dan pujian. Apa nggak bisa ya dibuat natural aja? Ckckck..

Tapi terlepas dari itu, saya pribadi mengapresiasi siapapun yang mengadopsi acara tersebut. Paling nggak, ada yang bisa ditonton kala membunuh waktu di sabtu dan minggu sore. Daripada nonton sinetron hayoo??