Senin, 21 Juni 2010

Orang-orang Kaya yang Bersahaja

Tulisan ini diambil dari milis sebelah. Membuat saya berpikir.. Semoga bisa menginspirasi Anda juga..

Pernakah kita bermimpi menjadi orang kaya, dengan uang miliaran atau triliunan di tangan kita? Wuih :p Dan apa yang akan kita lakukan dengan uang sebanyak itu? Hmm.. Mungkin kita ingin membeli kapal pesiar, pesawat, rumah mewah, villa, mobil mewah dll. Percaya atau tidak, masih ada orang-orang kaya dunia yang hidup relatif normal, maksudnya normal disini adalah hidup seperti orang kebanyakan.

Orang-orang kaya yang bersahaja ini tidak bertingkah laku seperti orang kaya. Malah mereka sibuk berhemat dan berinvestasi demi masa depan daripada menghambur-hamburkan uang hanya untuk kepentingan sesaat. Cool..

Silakan disimak orang-orang kaya di dunia yang hidupnya bersahaja berikut ini

1. Warren Buffett

Seorang investor sukses, pebisnis, sekaligus filantropis dan pemilik Berkshire Hathaway. Kegemarannya untuk berhemat merupakan rahasia sebenarnya dari kekayaan pribadi Buffett yang memiliki harta kekayaan senilai US$47 miliar. Warren Buffett menjauhi rumah dan benda-benda mewah. Pria 79 tahun ini bersama istrinya masih tinggal di rumah sederhana mereka di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat yang mereka beli dengan harga US$31.500 lebih dari 50 tahun lalu. Bila diberi pilihan, Buffett akan lebih memilih burger dan kentang goreng serta Coke Cherry dingin meskipun beliau sering menikmati hidangan di restoran terbaik di berbagai belahan dunia. Ketika ditanya mengapa dia tidak memiliki sebuah kapal pesiar? Buffet menjawab: "Kebanyakan mainan cuma menimbulkan rasa nyeri di leher."

2. Carlos Slim

Pria warga negara Meksiko ini baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia mengalahkan Bill Gates, pendiri Microsoft. Meskipun dapat membeli berbagai barang mewah, pria yang memiliki kekayaan bernilai lebih dari US$53 miliar tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu. Seperti Buffett, Slim tidak memiliki kapal pesiar atau pesawat dan tetap menghuni rumah yang sama sejak 40 tahun lalu.

3. Ingvar Kamprad

Pendiri perusahaan ritel furnitur terkemuka asal Swedia, Ikea. Baginya, mencari cara untuk menghemat uang bukan hanya persoalan konsumennya, tetapi juga menjadi nilai berharga bagi dirinya sendiri. Ada aturan di perusahaan tersebut bahwa orang-orang Ikea tidak diperbolehkan untuk mengendarai mobil mencolok atau tinggal di hotel-hotel mewah. Aturan tersebut juga berlaku bagi dirinya sendiri, sang pendiri perusahaan ritel Ikea. Dia sering menggunakan kereta untuk mengurus bisnisnya yang tersebar di mana-mana atau cukup memanfaatkan bus kota atau mengendarai mobilnya yang telah berumur 15 tahun, sebuah Volvo 240 GL untuk urusan di dalam kota.

4. Chuck Feeney

Tumbuh besar saat terjadi depresei besar di Amerika serikat, mempengaruhi gaya hidup hemat pria keturunan Amerika-Irlandia kelahiran 23 April 1931. Dengan moto pribadi "Saya ditakdirkan untuk bekerja keras, bukan untuk menjadi kaya."

Salah seorang pendiri Duty Free Shoppers ini diam-diam menjadi seorang miliuner dunia. Dan juga secara diam-diam memberikan nyaris semua kekayaannya ke yayasan kemanusiaan, Atlantic Philanthropies. Selain memberikan lebih dari US$600 miliar ke almamater Cornell University, dia juga menyumbangkan miliaran dolar ke berbagai sekolah, rumah sakit, dan badan penelitian. Dalam "kategori donasi", Feeney mengalahkan Buffett dan Kamprad.

Pemakai rutin fasilitas transportasi umum ini juga selalu terbang menggunakan kelas ekonomi, membeli pakaian dari toko ritel, dan tidak menghamburkan uang hanya untuk membeli rak sepatu besar. "Kita hanya bisa mengenakan satu pasang sepatu dalam satu kali kesempatan," katanya. Dia juga membesarkan anak-anaknya dengan cara normal, yakni dengan meminta mereka bekerja paruh waktu saat musim panas seperti yang dilakukan anak-anak remaja di Amerika.

5. Frederik Meijer

Di Midwest, Amerika Serikat, banyak tersebar toko-toko kelontong milik Meijer. Nilai kekayaan Meijer mencapai lebih dari US$5 miliar dan hampir separuh dari kekayaan itu justru ditimbun saat pendapatan bersih bisnis Meijer anjlok pada 2009. Seperti Buffett, Meijer membeli mobil dengan harga logis dan mengendarai mobil-mobil itu sampai tidak bisa digunakan lagi. Saat bepergian untuk urusan bisnis, Meijer memilih motel-motel biasa sama seperti Kamprad. Dan sama seperti Chuck Feeney, fokus pada sesuatu yang bisa diberikan pada masyarakat, dan bukan memboroskan uang untuk kepentingan pribadi.

Suatu hal yg berlebihan itu jelas sekali tidak baik, baik itu lebih ataupun kurang. tapi semua itu kembali pada diri kita masing2..

0 komentar:

Posting Komentar