Tadi sore saya sempat melihat tayangan Masterchef Indonesia, yang merupakan adopsi acara dengan judul sama dari Aussie. Tanpa bermaksud menjelekkan, acara ini sebenarnya sangat menarik, mengispirasi, dan mengedukasi.
Menarik karena seru sekali melihat beberapa orang dengan latar belakang yang sama sekali berbeda, dari pengusaha, manajer, sampe office boy, mereka dengan serunya bertanding memasak. Menginspirasi, karena membuat orang pengen bisa masak ato at least pengen nyobain makanan yang mereka masak. Mengedukasi karena membuka pemikiran bahwa makanan itu bisa sangat bercita rasa seni.
Tapi sayangnya, acara itu terlalu dibumbui drama berlebihan, saling suka dan tidak suka dengan sesama kandidat yang dihiperbola sedemikian rupa, jadi serasa nonton sinetron, sampe juri yang kadang terlalu lebay memberikan kritik dan pujian. Apa nggak bisa ya dibuat natural aja? Ckckck..
Tapi terlepas dari itu, saya pribadi mengapresiasi siapapun yang mengadopsi acara tersebut. Paling nggak, ada yang bisa ditonton kala membunuh waktu di sabtu dan minggu sore. Daripada nonton sinetron hayoo??
Hai, Bulan Juni!
-
Hai, Bulan Juni! Ini adalah bulan di mana intikali.org hari ini berumur 13
tahun. Ini juga bulan di mana aku bertemu dengan orang yang aku cintai, ya
mes...
5 bulan yang lalu
5 komentar:
wow,templenya Indonesia banget..batik uy...
wah,ada lomba masak diTV ya...
yah, andai ada TV dikos ione...
mwahaha... diskusi kita waktu itu dibahas juga trnyata. lama banget pak, kamu nggak update nih blog. udah banyak sarang laba-laba nih.. hohoho
"makin lebay, makin laku", begitu kali prinsipnya, ven... hehehe
Ven, cek postingan terakhirku. ada namamu. makasih...
@gaphe: eh iya ya, kita pernah mencela acara bersama acara ini. Huahaha..
@aulia: hehe.. Iya si, tapi kesannya semua acara d indo jd berbau sinetron. Ckck..
@rifka: waaahh makasi udah disebut mbak.. Sebentar aku jwb tantangannya! :-)
Posting Komentar